Breaking News

.

.

Tutorial

.

Article

Thursday 9 January 2014

“ MATEMATIKA? SIAPA TAKUT “




Matematika? 
Apa yang terbesit difikiran saat kita mendengar itu? 
Apa yang anda fikirkan? 
Matematika ada yang bilang mempunyai kepanjangan “ makin tekun makin tidak karuan”, Sebagian menganggap matematika itu monster, hama penyakit, virus atau sesuatu yang menakutkan, kenapa? Apa dia bersosok vampir atau sesuatu yang dapat membuat kaki di kepala dan kepala di kaki? Sebagian pelajar atau mungkin hanya beberapa umat di SMP atau SMA yang menganggap matematika itu menyenangkan, tapi tragisnya lebih banyak yang menganggap matematika adalah sebuah mata pelajaran yang harus di bumi hanguskan. 

Jika dibilang susah atau mudah itu relatif tergantung porsinya, memang dikatakan susah jika kita tidak paham dengan materi yang sedang dibahas atau akan sangat susah jika kita tidak tau dan lebih sangat amat susah lagi jika belum diajarkan, tapi lebih super duper sangat amat susah jika dulu belum tau sekarang lupa. 
 sederhana saja menurut pepatah tak kenal maka tak sayang, apa yang kita fikirkan maka itulah yang kita dapatkan. Jika dari awal kita menanamkan perasangka bahwa matematika itu sulit maka otak kita akan selalu membisikkan “ aduuhhh suusssaaaahhh, bla bla bla dll”, jika dari awal sudah beranggapan demikian, akhirnya di dalam kelas tidak memperhatikan petuah petuah dari sang Guru, jika  ada soal sudah merasa tidak bisa lalu kesana kesini menjadi leher jerapah untuk mendapat bantuan darurat. Jika hal demikian sudah terbiasa maka imbasnya akan berdampak pada mata pelajaran yang lain khususnya MIPA, jika sudah begitu maka jalan terakhir adalah berharap keajaiban dari Tuhan Yang Maha Pemurah agar secara ajaib saat ada PR bantuan datang, saat ujian bantuan datang, saat Ujian Nasional dapat lulus dengan nilai yang memuaskan, begitu? Owh tidak bisa, itu hanya ada dalam angan serta khayalan, tapi itu sedikiiiiiitt lebih agak baik daripada kaum yang bangga dengan ketidak bisa’annya. Begini, seorang siswa yang memang sangat kuang dalam matematika karena menjadi korban doktrin bahwa yang intinya matematika itu susah, suatu hari ia mendapat nilai 10, dari range penilaian 10 – 100, siswa itu dengan PD nya berkata “ untung dapat 10 daripada dapet 0 hayoo?” Teman yang berada disebelahya menanggapi “ kamu dapet segitu bangga, itu sama aja kamu tidak bisa” lalu siswa tersebut menanggapi kembali “ emang kenapa? Gak papa gak dapet 100 toh gak mati juga, eh sapi itu gak bisa matematika bisa idup, besar lagi”. Dari cerita tersebut silahkan anda membuat kesimpulan menurut selera anda masing-masing.

 Oke kembali kepermasalahan, sebenarnya masih ada satu jalan yang dapat ditempuh untuk mengatasi masalah tersebut dan cara ini sangat jitu dan ampuh, yaitu tanamkan dalam hati, jiwa, dan fikiran lalu tarik senyum manismu dan katakan “ MATEMATIKA? SIAPA TAKUT “. Dan bukan hanya berhenti disitu,  selanjutnya adalah konskwen dan komitmen terhadap ucapan tersebut. 

Benda apakah matematika itu?
Pernahkah terfikir oleh kita apa sebenarnya matematika itu? 
Darimana atau bagaimana asal mulanya?
 apa manfaatnya dalam kehidupan sehari – hari?.
 Sebenarnya secara tidak langsung kita sudah menerapkan prinsip matematika dalam kegidupan sehari – hari, baik itu matematika sederhana atau matematika yang tergolong rumit, sebagai salah satu contaoh pada transaksi jual beli, menghitung ini itu dll. 

Jangan berfikir “ buat apa mempelajarinya? Gunanya apa? ”, eitss, jangan salah, banyak profesi – profesi keren dituntut untuk menguasainya, diantaranya : Arsitek, Ahli komputer dan Programing, Insinyur, ilmuan, pilot dll. Cabang Matematika  aritmatika adalah yang paling sering digunakan dalam hidup ini, bahkan oleh orang yang tidak suka Matematika sekalipun! Jadi betapa tidak tertariknya seseorang terhadap matematika, tapi kenyataan dalam kehidupan sehari – hari tetap saja menerapkannya.
Kesulitan dalam pemahaman terhadap rumus – rumus biasanya menjadi salah satu faktor seorang siswa tidak menguasai materi atau rumus tersebut. Untuk siswa yang tergolong aktif tentu dia tidak akan hanya merenung atau berdiam diri, banyak usaha yang dilakukan hingga dia dapat menaklukkan materi atau rumus tersebut, lalu bagaimna yang tidak aktif? Yahhh silahkan tanya pada rumput yang bergoyang. Berikut ini ada beberapa tips yang dapat diterapkan:

1. Niat
Ya, modal pertama dan utama adalah kemauan, bisa dibilang sudah cukup bagus kalau ada niat. Tapi kadang menumbuhkan niat itu yang susah. Gimana caranya? Oke, salah satu cara yang ampuh adalah belajar dari kesalahan, belajar dari kegagalan. Silahkan duduk manis, pandangi nilai – nilai kecilmu, pandangi angka yang terukir sangat tidak memuaskan pada kolom nilai lembar jawabanmu, dari situ ratapilah!, gunakanlah perasa’an yang terdalam, hayati, semoga tergolong orang yang tidak ingin mengulangi kesalahan, menjadi lebih baik.

2. Positif thinking 
Apa yang kita fikirkan maka itulah yang kita dapatkan. Buang semua fikiran burukmu tentang dunia matematika, jangan biarkan otak mengembangkan doktrin bahwa matematika itu susah, ,sukar, sulit atau kata apasaja yang dapat membuat diri kita menjadi tidak tertarik untuk mempelajarinya.

3. Aktif dan tidak menjadi penakut
Apayang kalian lakukan saat pelajaran matematika dikelas?
a. Tidur?
b. Mengobrol?
c. Punya kegiatan sendiri dan menganggap kehadiran sang guru mengganggu kegiatanmu?
d. Buka mata, buka telinga, konsentrasi terhadap apa yang sedang disampaikan?
Ya, sebagai siswa yang baik tentu akan memperhatikan, soal metode menguasai itu menurut selera masing – masing. Yang jelas seberapa killer nya gurumu tetap hormati, perhatikan dan jangan sekali – kali tidak menghargai beliau. Tanya jika belum paham, jawab jika ada pertanyaan, jangan takut mengerjakan soal di depan kelas. 
Malu bertanya sesat dijalan. Jika belum paham hanya diam, mengumandangkan kata “mengerti pak” kapan bisanya? rubah mulai sekarang! Bertanya itu bukan sesuatu yang memalukan, dan percaya deh, ada nilai plus dari guru jika sering bertanya.
Saat pelajaran sedang berlangsung biasanya guru memberikan beberapa pertanyaan, dan pasti harapan sang guru ada siswa yang menjawabnya biarpun jawaban itu kuarng tepat, tapi lebih bagus jika jawaban seperti yang diharapkan. Takut salah, itu kadang menjadi alasan. Apakah jika salah menjawab guru akan memakan atau menguliti kita? Tidak, dari jawaban tersebut guru akan mengetahui sampaimana kemampuan kita, apakah perlu dijelaskan ulang atau sudah paham. Jadi tidak ada alasan untuk takut atau tidak menjawab pertanyaan yang duberikan.
Kendala yang dihadapi seorang siswa biasanya adalah ketidakpercayaan diri untuk maju ke depan kelas, takut salah dan takut ini itu, jika tidak pernah dicoba untuk maju mengerjakan di depan, sampai kapanpun tidak akan berani. Selalu ada awalan, dan memang saat awal mengerjakan didepan kaki serasa tidak bisa tenang, tapi inilah proses sebuah pembelajaran. Dengan sering mengerjakan di depan kelas mental kita akan terbentuk menjadi mental yang kuat.

4. Catat materi, catat contoh soal
Keberhasilan tanpa usaha? Mau berhasil darimana tanpa usaha untuk menggapainya jika tidak ada usaha? Banyaknya buku yang dipegang siswa menjadikan siswa beranggapan untuk sudah tidak perlu lagi mencatat, beranggapan “ toh di buku udah ada ”, jangan beranggapan mencatat adalah sebuah kewajiban. Dari mencatat materi dan contoh – contoh soal secara tidak langsung membantu memori otak untuk mengingatnya, dan saat materi tersebut muncul sebagai soal yang menantang, tentu otak akan memberi informasi untuk mempermudah dalam menyelesaikannya. Buku paket pelajaran memang di dalamnya sudah terdapat materi yang disampaikan, tapi belum tentu sesampainya dirumah akan membukanya. Catat dan rangkum materi sehingga tidak perlu membuka ribuan lembar saat lupa

5. Buka buku saat dirumah
Apa yang dilakukan saat dirumah? Terjadwalkah waktu untuk belajar? Kebanyakan siswa membuka buku atau mempelajari ulang materi di rumah saat ada PR, NGAKU!!!!. Kita akan sangat bahagia saat ada yang perhatian terhadap diri kita, dan begitu juga yang dirasakan oleh buku – buku saat kita sering membacanya. Saat ada waktu luang di rumah, mari dibiasakan untuk mempelajari kembali materi yang telah disampaikan di dalam kelas, terutama materi yang masih belum terlalu paham. Jika sudah paham, coba untuk mengerjakan soal – soal. Itu akan membuat kita tidak canggung saat berhadapan dengan soal – soal dari materi tersebut.

No comments:

Post a Comment

Thanks